Got My Cursor @ 123Cursors.com
-->

Me and You . .

Jumat, 04 Mei 2012

Why ShouLd it be Like this ??




Seorang gadis polos dan cukup lugu (bak kata orang sekelilingnya slalu menggambarkan dirinya), sedang dirundung gelisah. Mengingat betapa beratnya hari-hari yang harus dilaluinya. Sekarang dia mencoba menengadah ke langit dan melihat gumpalan awan yang sekilas menyadarkannya bahwa dia bukanlah sosok gadis kecil lagi yang bisa melalui hari-hari indah dengan gelak tawa dan semangat yang tak pernah redup d tiup angin malam. Dia telah menjadi gadis remaja yang mulai menginjak dewasa. Kadang hatinya masih terus bertanya-tanya, haruskah menggenggam segumpal problema hidup dan mengecap pahitnya kehidupan nyata maka seorang itu bisa disebut dewasa ? Dia semakin tak mengerti dan terus melahirkan jutaan tanya yang belum terjawab hingga detik ini.

Dulu, tak pernah ada beban, tak pernah ada luka, tak pernah ada cemburu ataupun sakit. Mengapa setelah dia menginjak masa dewasa ini beban itu menghujani dan memaksa masuk ke kehidupannya yang selama ini di hiasi senyum dan tawa manis dan polos dari sudut bibirnya. Dia slalu ingin menjadi pribadi yang seharusnya, tapi perasaan itu kuat dan mengalahkan keyakinannya untuk bertahan dengan sifat polos yang dimilikinya. Sungguh malang memang ! Sungguh miris ! Dan sungguh menyedihkan ketika mengingat dia sudah mulai berubah menjadi seorang gadis pemberontak dan tak mau di pandang lemah oleh sesamanya.

Pernah dia membenci, pernah dia mencaci dan pernah dia iri. Sekarang rasa cemburu dan takut kehilangan menyerang dirinya. Mengubah segala sifat alami yang dia miliki yang membuat semua orang simpati dan menaruh kasih padanya. Dan untuk pertama kalinya dia membenci. Benci akan seorang wanita yang ingin merenggut bahagia yang sekarang dia raih. Memang kata merebut tak pantas di ucap, karna tak ada bukti yang konkrit bahwa wanita itu telah merenggut. Tapi dia slalu merasa tersudut dengan doa-doa dan keinginan dari wanita itu yang menginginkan kebahagiaan itu berakhir lebih cepat.

Dia tak pernah mengerti mengapa cinta telah membutakan mata hatinya, memutar balik jalan pikirannya yang selama ini tulus mencinta sesama insan. Pernah seorang melukai hatinya yang cukup teramat sakit tapi dia selalu bisa memaafkan dan menganggapnya sesuatu yang sudah tak harus d permasalahkan lagi. Tapi kenapa sulit baginya untuk memaafkan wanita satu ini yang telah merendahkan dan menganggapnya tak ada. Salahkah semua tindakan yang telah diambilnya ?

Sedangkan disana pangerannya, lelakinya selalu berjuang memberinya motivasi untuk tidak mempermasalahkan, melupakan dan melalui hari-hari indah ini bersama. Semua kata demi kata, cerita demi cerita di lontarkan untuk meyakini hatinya. Selalu ada senyum manis yang mencoba menghibur hatinya dan selalu ada kata cinta di tiap pertemuan dan perpisahan dengannya.

Tapi mengapa ? Mengapa pikirannya slalu tak bisa berpaling dari wanita itu. Apa sebenarnya yang tersimpan dibenaknya ? Mungkin saja dia berpikir ingin menjalani hubungan ini dengan sempurna sehingga takkan ada tangisan dari orang lain ketika mereka mencapai impian kebahagian yang telah mereka rajut bersama. Ingin rasanya tak memperdulikannya, tapi apa daya hati ini tak tega. Tak setegar karang. Tak seterjang badai n tak sekeras batu.

Selalu ada doa di tiap tindakannya, semoga semuanya mencapai impian yang sempurna dan tak ada lagi kesedihan di balik tirai-tirai indah yang mewarnai waktunya nanti…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komen na yah sweety ;)